Yuk Bantu M Fareski, Bayi Penderita Omphalocele 

Yuk Bantu M Fareski, Bayi Penderita Omphalocele 

Metroterkini.com - Seorang bayi laki-laki bernama M Fareski menderita penyakit langka, yaitu omphalocele. Penyakit omphalocele atau omfalokel adalah kelainan lahir yang ditandai dengan keluarnya organ yang ada di dalam rongga perut bayi, seperti lambung, hati, usus, melalui pusar. 

Kasus ini sangat jarang terjadi. Namun, penyakit tersebut yang menyerang Fareski. Organ dalam perutnya keluar. 

Kondisinya sangat memedihkan hati. M Fareski kini butuh uluran tangan dari para dermawan. 

Bayi yang terlahir dari keluarga tidak mampu ini sedang membutuhkan bantuan. 

Diberitakan sejumlah media, penggalangan dana untuk membantu bayi M Fareski yang mengidap penyakit langka. Sumbangkan rezeki Anda dengan klik di sini untuk donasi via Kitabisa.com

Ayah Fareski, Izuldi (46) hanya bekerja sebagai menderes karet. Itu pun karet milik orang lain, dan sudah pasti hasil panen masih harus dibagi. 
Sedangkan, ibunya, Rita Susrianti (40), sesekali ikut membantu Izuldi menyadap karet. M Fareski bersama orangtua dan dua orang kakaknya tinggal di Desa Tali Kumain, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Provinsi Riau. 

Mereka tinggal di sebuah rumah kecil berdinding papan. Dalam sebulan, Izuldi hanya mampu mengumpulkan uang paling tinggi Rp 2 juta. 

"Itu buat sekeluarga. Cukup tak cukup, kami tetap bersyukur," ucap Izuldi, Sabtu (10/4/2021).

Izuldi kini mengaku bingung harus bagaimana lagi untuk menyembuhkan anak sulungnya itu. Meski sudah dibawa ke rumah sakit, dokter tak bisa mengambil tindakan operasi. Sebab, harus menunggu beberapa bulan, agar organ yang keluar kembali mengecil. 

Izuldi terpaksa membawa anaknya kembali pulang untuk dirawat di rumah. M Fareski saat ini berada di rumah neneknya di Desa Batu Bersurat, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar. 

Meski seharusnya M Fareski di rawat di rumah sakit, Izuldi dan Rita sudah tak punya uang untuk membeli makan, minum dan kebutuhan lainnya. Meski demikian, biaya perawatan pasien ditanggung pemerintah melalui BPJS. 

"Kami memutuskan merawat bayi di rumah, karena kata orang rumah sakit, harus menunggu sampai 6 bulan baru bisa dioperasi. Kalau selama itu di rumah sakit, kami tak punya uang. Untuk berangkat ke Pekanbaru saja, saya jual emas istri dan pinjam uang adik," sebut Izuldi. 

Izuldi kini hanya bisa berdoa untuk kesembuhan penyakit langka yang diderita bayi lucunya itu. [**]


 

Berita Lainnya

Index